Jumat, 02 Agustus 2013

laporan pupuk ImAnk




Laporan Praktikum
Dasar-Dasar Ilmu Tanah
                                 
PUPUK


DI SUSUN OLEH :

NAMA                  :  SUDIRMAN
                                 NIM                   :  G11112041
KELOMPOK       :  7 (Tujuh)
ASISTEN              :  SAINUDDIN


LABORATORIUM FISIKA TANAH
JURUSAN ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap tahun ribuan hektar lahan yang subur berkurang akibat penggunaan pupuk kimia. Sungguh ironis, menggunakan racun untuk meningkatkan produksi pangan bagi kehidupan. Tidak heran bila kesehatan dan daya tahan tubuh manusia terus merosot. Penggunaan pupuk organik tidak meninggalkan residu yang membahayakan bagi kehidupan. Pengaplikasiannya mampu memperkaya sekaligus mengembalikan ketersediaan unsur hara bagi tanah dan tumbuhan dengan aman.
Nilai tambah dari penggunaan pupuk organic bahwa seperti diketahui  bersama hasil produk pertanian dengan menggunakan pupuk organik mempunyai  nilai  jual  yang  lebih  tinggi  dibanding  dengan  pertanian  anorganik  (pupuk  buatan  pabrik), apalagi dipadukan dengan penggunaan  pestisida organik dimana produknya dikenal sebagai “Beras organik non  pestisida”, mempunyai harga jual hampir dua kali dari produk pertanian anorganik.  Meskipun segmen pasarnya masih tertentu , misalnya jaringan perhotelan, supermarket dengan  pelanggan orang asing , restoran restoran dll.
            Dalam pengertian yang khusus pupuk ialah suatu bahan yamg mengandung satu atau lebih  hara tanaman. Pupuk mengandung bahan baku pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormontumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen. Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terkaku banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyan zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan melalui tanah ataupun penyemprotan pada daun.
Berdasarkan hal tersebut maka perlu diadakan pembuatan pupuk organik cair sehingga kita dapat memahami cara pembuatan pupuk dan memanfaatkan limbah.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum  ini adalah mengetahui teknik-teknik pembuatan pupuk organik cair,  mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam pembutan pupuk organik.
            Ada pun kegunaan dari praktikum ini adalah mengurangi dampak pemanasan global, meningkatkan absorbsi gas CO2, SO2 dan polutan lainnya dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan limbah tanaman.


















II. TINJAUAN PUSTAKA
1.2 Pupuk
Pupuk organik adalah nama kolektif untuk semua jenis bahan organik asal tanaman dan hewan yang dapat dirombak menjadi hara tersedia bagi tanaman. Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah (Rohendi, 2005).
Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota. Kompos merupakan produk pembusukan dari limbah tanaman dan hewan hasil perombakan oleh fungi, aktinomiset, dan cacing tanah. Pupuk hijau merupakan keseluruhan tanaman hijau maupun hanya bagian dari tanaman seperti sisa batang dan tunggul akar setelah bagian atas tanaman yang hijau digunakan sebagai pakan ternak. Sebagai contoh pupuk hijau ini adalah sisa–sisa tanaman, kacang-kacangan, dan tanaman paku air Azolla. Pupuk kandang merupakan kotoran ternak (Anonim1, 2012).
Limbah ternak merupakan limbah dari rumah potong berupa tulang tulang, darah, dan sebagainya. Limbah industri yang menggunakan bahan pertanian merupakan limbah berasal dari limbah pabrik gula, limbah pengolahan kelapa sawit, penggilingan padi, limbah bumbu masak, dan sebagainya. Limbah kota yang dapat menjadi kompos berupa sampah kota yang berasal dari tanaman. Setelah dipisah dari bahan-bahan yang tidak dapat dirombak misalnya plastik, kertas, botol, dan kertas. Istilah pupuk hayati digunakan sebagai nama kolektif untuk semua kelompok fungsional mikroba tanah yang dapat berfungsi sebagai penyedia hara dalam tanah, sehingga dapat tersedia bagi tanaman. Pupuk hayati komersial pertama di dunia yaitu inokulan Rhizobium yang sudah lebih dari 100 tahun yang lalu (Parnata, 2004).
Memfasilitasi tersedianya hara ini dapat berlangsung melalui peningkatan akses tanaman terhadap hara misalnya oleh cendawan mikoriza arbuskuler, pelarutan oleh mikroba pelarut fosfat, maupun perombakan oleh fungi, aktinomiset atau cacing tanah. Penyediaan hara ini berlangsung melalui hubungan simbiotis atau nonsimbiotis. Secara simbiosis berlangsung dengan kelompok tanaman tertentu atau dengan kebanyakan tanaman, sedangkan nonsimbiotis berlangsung melalui penyerapan hara hasil pelarutan oleh kelompok mikroba pelarut fosfat, dan hasil perombakan bahan organik oleh kelompok organisme perombak. Kelompok mikroba simbiotis ini terutama meliputi bakteri bintil akar dan cendawan mikoriza ( Sutanto, 2002).
Ada banyak cara untuk menambah pertumbuhan tanaman. Salah satunya adalah dengan menginokulasikan agens hayati untuk membantu tanaman dalam memperoleh unsur – unsur hara yang dibutuhkan. Cara inokulasi ini juga memungkinan untuk menambah manfaat nutrisi lainnya seperti menambah larutan phosphat, oksidasi belerang, melelehkan besi dan tembaga. Kandungan phosphor sangat terbatas bagi pertumbuhan tanaman. Meskipun di alam jumlahnya melimpah, tetapi masih dalam bentuk batuan yang keras, sehingga manfaat bagi tanaman sangat terbatas. PGPR mampu berperan sebagai bakteri pelarut phosphate. PGPR atau Plant Growth Promoting Rhizobakteri adalah sejenis bakteri yang hidup di sekitar perakaran tanaman (Anonim2, 2012).
2.1 Pengelompokan Pupuk
Pupuk dapat dibedakan berdasarkan, senyawa, fasa, bahan asal, cara penggunaan, reaksi fisiologi, jumlah dan macam hara yang dikandungnya
Ø  Berdasarkan senyawanya dibedakan : 
1.      Pupuk organik ialah pupuk yang berupa senyawa organik. Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik ( pupuk kandang, kompos, guano ). Pupuk alam yang tidak termasuk pupuk organik misalnya rock phosphat, umumnya berasal dari batuan sejenis apatit [ Ca3(PO4)2].
2.      Pupuk anorganik atau mineral merupakan pupuk dari senyawa anorganik. Hampir semua pupuk buatan tergolong pupuk anorganik.
Ø Berdasarkan fasa-nya dibedakan :
1.      Pupuk padat. Pupuk padat umumnya mempunyai kelarutan yang beragam mulai yang mudah larut air sampai yang sukar larut.
2.   Pupuk cair. Pupuk ini berupa cairan, cara penggunaannya dilarutkan dulu dengan air. Umumnya pupuk ini disemprotkan ke daun. Karena mengandung banyak hara, baik makro maupun mikro, harganya relatif mahal. Pupuk amoniak cair merupakan pupuk cair yang kadar N nya sangat tinggi sekitar 83%, penggunaannya dapat lewat tanah (injeksikan).


Ø  Berdasarkan asalnya dibedakan : 
1.      Pupuk alam ialah pupuk yang terdapat di alam atau dibuat dengan bahan alam tanpa proses yang berarti. Misalnya : pupuk kompos, guano, pupuk hijau dan pupuk batuan P.
2.      Pupuk buatan ialah pupuk yang dibuat oleh pabrik. Misalnya TSP, urea, rustika dan nitrophoska. Pupuk ini dibuat oleh pabrik dengan mengubah sumber daya alam melalui proses fisika dan / atau kimia.
Ø  Berdasarkan cara penggunaannya dibedakan : 
1.   pupuk daun ialah pupuk yang cara pemupukan dilarutkan dalam air dan disemprotkan pada permukaan daun.
2.   Pupuk aksr atau pupuk tanah ialah pupuk yang diberikan ke dalam tanah disekitar akar agar diserap oleh akar tanaman.
Ø Berdasarkan cara penggunaannya dibedakan : 
3.   Pupuk daun ialah pupuk yang cara pemupukan dilarutkan dalam air dan disemprotkan pada permukaan daun.
4.   Pupuk aksr atau pupuk tanah ialah pupuk yang diberikan ke dalam tanah disekitar akar agar diserap oleh akar tanaman.


III. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Kegiatan praktikum pengenalan dan penentuan dosis pupuk dilaksanakan Pada hari Jumat, tanggal 30 November 2012. Pukul 15.00-17.00 WITA. di Laboratorium Kimia Tanah Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar.
3.2. Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan adalah ember, alat pengaduk, timbangan dan alat tulis.
Bahan yang digunakan yaitu pupuk urea, pupk Za,pupuk KCl dan pupuk kompos
3.3 Prosedur Kerja
1. siapkan alat tulis
2. perhatikan dan amati setiap jenis pupuk
3. catat nama pupuk, kadar presentase, kandungan hara khususnnya nitrogen,fosfat dan kalium, bentuk dan warna masiing-masing pupuk, serta sifat pupuk tersebut.





IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka diperoleh hasil sebagai berikut
Tabel 12. Hasil Pengamatan Pupuk
Nama Pupuk
Kadar Hara
Warna
Bentuk
Sifat
Urea
46 %
Putih
Butiran
Mampu menghisap air
SP-36
36 % - 46 %
Abu-abu
Butiran besar
Mudah menyerap air
KCl
60 %
Merah
Bubuk

Za

Pink
Bubuk

Kompos
18% - 59 %
Hitam
Gumpalan


Tabel13. hasil pengamatan dosis pupuk untuk tanaman padi dalam 1 hektar
Nama Pupuk
Pemberian pupuk/Ha
Urea
7 kg
SP-36
40 kg
KCl
3 kg
Za
6 kg
Kompos
10kg



4.2 Pembahasan
Pada tabel 1.2 menunjukan bahwa tanaman padi dalam 1 hektar membutuhkan  pupuk urea sebanyak 7 kg dalam1 hektar karna sesuai dengan anonym1 bahwa pupuk urea mengandung Nitrogen berkadar tinggi kegunaannya yaitu: Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau daun (chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat penting dalam proses fotosintesa, mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang dan lain-lain), menambah kandungan protein tanaman, dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan; holtikultura; tanaman perkebunan; usaha peternakan dan usaha perikanan. Dan banyak para petani menggunakan pupuk urea pada pertama pemupukan. Warna pupuk urea putih karna membedakan antara pupuk bersubsidi dengan pupuk urea nonsubsidi. Sehingga pupuk urea dibuat dengan dua warna yaitu pupuk urea berwarna putih dan pupuk urea berwarna pink.
Pupuk SP-36 digunakan sebanyak 40 kg dalam 1 hektar oleh tanaman padi karna menurut kemas ali pupuk SP-36 memiliki sifat, manfaat dan keunggulan yaitu: tidak higroskopis, mudah larut dalam air, sebagai sumber unsur hara Fosfor bagi tanaman, memacu pertumbuhan akar dan sistem perakaran yang baik, memacu pembentukan bunga dan masaknya buah/biji, mempercepat panen, memperbesar presentase terbentuknya bunga menjadi buah/biji, menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan. Biasanya pupuk SP-36 digunakan oleh petani setelah pemupukan pertama
 Pupuk KCl digunakan sebanyak 3 kg dalam 1 hektar karna sesuai dengan anonym2 bahwa Pupuk Kalium (KCl) berfungsi mengurangi efek negative dari pupuk N, memperkuat batang tanaman, meningkatkan pembentukan hijau dan karbohidrat pada buah serta ketahanan tanaman terhadap penyakit. Kekurangan hara kalium menyebabkan tanaman kerdil, lemah (tidak tegak, proses pengangkutan hara pernafasan dan fotosintesis terganggu yang pada akhirnya mengurangi produksi). Kelebihan kalium dapat menyebabkan daun cepat menua sebagai akibat kadar Magnesium daun dapat menurun. Kadang-kadang menjadi tingkat terendah sehingga aktivitas fotosintesa terganggu. Keunggulannya yaitu daun tua hijau gelap atau coklat/kemerahan.
pupuk Za digunakan sebanyak 6 kg dalam 1 hektar, sesuai dengan anonym2 bahwa Manfaat belerang bagi tanaman yaitu: membantu pembentukan butiran hijau daun hingga menjadi lebih hijau, menambahkan kandungan protein dan vitamanin hasil panen, meningkatkan jumlah anakan yang menghasilkan (pada tanaman padi), berperan penting pada proses pembulatan zat gula, memperbaiki warna, aroma,dan kelenturan daun khususnya tembakau. Namun kekurangan dari pupuk Za adalah Tanaman tumbuh kerdil, kurus dan panjang, pertumbuhan dan kematangan terlambat, terutama pada tanaman biji-bijian, pada sebagian besar tanaman, daun muda berwarna hijau kekuning-kuningan, merah sampai tulang daun. Pada beberapa tanaman seperti tembakau, jeruk dan kapas, gejala lebih dahulu terlihat pada daun tua, pada tanaman kacang-kacangan pembentukan bintil akar berkurang, buah-buahan tidak matang sempurna dan warnanya menjadi hijau terang, timbul bintik-bintik pada daun, seperti pada kentang.


Pupuk kompos digunakan sebanyak 10 kg dalam 1 hektar, sesuai dengan anonym3 bahwa Manfaat bokhasi pada lahan pertanian yaitu : mampu menggantikan dan mengefektifkan penggunaan pupuk kimia (anorganik) sehingga biaya pembelian pupuk dapat ditekan, bebas dari biji tanaman liar (gulma), tidak berbau dan mudah digunakan dan memperbaiki derajat keasaman tanah, selain itu sangat berguna untuk menyuburkan tanaman. Warna pupuk kompos hitam karna campuran dari sisa-sisa dedaunan yang sudah tua atau kering dan bahkan sisa-sisa kotoran hewan yang gunakan dalam pembuatan pupuk kompos


V.  PENUTUP
5.1 kesimpulan
Kesimpulan dari hasil pengamatan yaitu :
1.         Pupuk urea, SP-36, KCl, Za, dan Kompos. Sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman karna satu sama lain saling terikat.
2.         Pupuk Sp-36 lebih banyak digunakan dalam tanaman padi dalam 1 hektar
5.2 Saran
Sebaiknya untuk para petani tidak terlalu mengandalkan pupuk kimia karna resiko bahan kimia sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan sebaiknya menggunakan pupuk organic seperti kompos dan yang lainnya







           


DAFTAR PUSTAKA
Parnata, Ayub.S. 2004. Pupuk Organik Cair. Jakarta:PT Agromedia Pustaka. Hal 15-18.

Rohendi, E. 2005. Lokakarya Sehari Pengelolaan Sampah Pasar DKI Jakarta, sebuah prosiding. Bogor, 17 Februari 2005.

 Sutanto, Rachman. 2002. Pertanian organik: Menuju Pertanian Alternatif dan
             Berkelanjutan. Jakarta:Kanisius.