Laporan
Praktikum
Dasar-Dasar
Ilmu Tanah
PUPUK
DI SUSUN OLEH :
NIM : G11112041
KELOMPOK : 7 (Tujuh)
ASISTEN : SAINUDDIN
LABORATORIUM
FISIKA TANAH
JURUSAN
ILMU TANAH
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap tahun ribuan hektar lahan yang subur berkurang akibat penggunaan
pupuk kimia. Sungguh ironis, menggunakan racun untuk meningkatkan produksi
pangan bagi kehidupan. Tidak heran bila kesehatan dan daya tahan tubuh manusia
terus merosot. Penggunaan
pupuk organik tidak meninggalkan residu yang membahayakan bagi kehidupan. Pengaplikasiannya mampu memperkaya sekaligus
mengembalikan ketersediaan unsur hara bagi tanah dan tumbuhan dengan aman.
Nilai
tambah dari penggunaan pupuk organic bahwa seperti diketahui bersama hasil produk pertanian dengan
menggunakan pupuk organik mempunyai
nilai jual yang
lebih tinggi dibanding
dengan pertanian anorganik
(pupuk buatan pabrik), apalagi dipadukan dengan
penggunaan pestisida organik dimana
produknya dikenal sebagai “Beras organik non
pestisida”, mempunyai harga jual hampir dua kali dari produk pertanian
anorganik. Meskipun segmen pasarnya
masih tertentu , misalnya jaringan perhotelan, supermarket dengan pelanggan orang asing , restoran restoran
dll.
Dalam
pengertian yang khusus pupuk ialah suatu bahan yamg mengandung satu atau
lebih hara tanaman. Pupuk mengandung bahan baku pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormontumbuhan membantu
kelancaran proses metabolisme. Ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat
ditambahkan sejumlah material suplemen. Dalam pemberian pupuk perlu
diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terkaku
banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyan zat makanan dapat
berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan melalui tanah ataupun penyemprotan
pada daun.
Berdasarkan
hal tersebut maka perlu diadakan pembuatan pupuk organik cair sehingga kita
dapat memahami cara pembuatan pupuk dan memanfaatkan limbah.
1.2
Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari
praktikum ini adalah mengetahui teknik-teknik pembuatan pupuk
organik cair, mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam pembutan pupuk organik.
Ada pun
kegunaan dari praktikum ini adalah mengurangi dampak
pemanasan global, meningkatkan absorbsi gas CO2, SO2 dan polutan lainnya dan meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan
limbah tanaman.
II. TINJAUAN PUSTAKA
1.2 Pupuk
Pupuk organik adalah nama kolektif untuk
semua jenis bahan organik asal tanaman dan hewan yang dapat dirombak menjadi
hara tersedia bagi tanaman. Pupuk organik adalah pupuk yang
sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan organik yang berasal dari
tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat
berbentuk padat atau cair yang digunakan mensuplai bahan organik
untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah (Rohendi, 2005).
Sumber bahan organik
dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen
(jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah
ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah
kota. Kompos merupakan produk pembusukan dari limbah tanaman dan hewan
hasil perombakan oleh fungi, aktinomiset, dan cacing tanah. Pupuk hijau
merupakan keseluruhan tanaman hijau maupun hanya bagian dari tanaman
seperti sisa batang dan tunggul akar setelah bagian atas tanaman yang
hijau digunakan sebagai pakan ternak. Sebagai contoh pupuk hijau ini
adalah sisa–sisa tanaman, kacang-kacangan, dan tanaman paku air Azolla.
Pupuk kandang merupakan kotoran ternak (Anonim1, 2012).
Limbah
ternak merupakan limbah dari rumah potong berupa tulang tulang, darah, dan
sebagainya. Limbah industri yang menggunakan bahan pertanian merupakan
limbah berasal dari limbah pabrik gula, limbah pengolahan kelapa
sawit, penggilingan padi, limbah bumbu masak, dan sebagainya. Limbah kota
yang dapat menjadi kompos berupa sampah kota yang berasal dari
tanaman. Setelah dipisah dari bahan-bahan yang tidak dapat dirombak misalnya
plastik, kertas, botol, dan kertas. Istilah pupuk hayati digunakan sebagai nama kolektif
untuk semua kelompok fungsional mikroba tanah yang dapat berfungsi sebagai
penyedia hara dalam tanah, sehingga dapat tersedia bagi tanaman. Pupuk hayati
komersial pertama di dunia yaitu inokulan Rhizobium yang sudah lebih
dari 100 tahun yang lalu (Parnata, 2004).
Memfasilitasi
tersedianya hara ini dapat berlangsung melalui peningkatan akses tanaman
terhadap hara misalnya oleh cendawan mikoriza arbuskuler, pelarutan oleh
mikroba pelarut fosfat, maupun perombakan oleh fungi, aktinomiset atau cacing
tanah. Penyediaan hara ini berlangsung melalui hubungan simbiotis atau
nonsimbiotis. Secara simbiosis berlangsung dengan kelompok tanaman tertentu
atau dengan kebanyakan tanaman, sedangkan nonsimbiotis berlangsung melalui penyerapan
hara hasil pelarutan oleh kelompok mikroba pelarut fosfat, dan hasil perombakan
bahan organik oleh kelompok organisme perombak. Kelompok
mikroba simbiotis ini terutama meliputi bakteri bintil akar dan cendawan mikoriza ( Sutanto, 2002).
Ada
banyak cara untuk menambah pertumbuhan tanaman. Salah satunya adalah dengan
menginokulasikan agens hayati untuk membantu tanaman dalam memperoleh unsur –
unsur hara yang dibutuhkan. Cara inokulasi ini juga memungkinan untuk menambah
manfaat nutrisi lainnya seperti menambah larutan phosphat, oksidasi belerang,
melelehkan besi dan tembaga. Kandungan phosphor sangat terbatas bagi
pertumbuhan tanaman. Meskipun di alam jumlahnya melimpah, tetapi masih dalam
bentuk batuan yang keras, sehingga manfaat bagi tanaman sangat terbatas. PGPR
mampu berperan sebagai bakteri pelarut phosphate. PGPR atau Plant Growth
Promoting Rhizobakteri adalah sejenis bakteri yang hidup di sekitar
perakaran tanaman (Anonim2, 2012).
2.1
Pengelompokan Pupuk
Pupuk
dapat dibedakan berdasarkan, senyawa, fasa, bahan asal, cara penggunaan, reaksi
fisiologi, jumlah dan macam hara yang dikandungnya
Ø Berdasarkan senyawanya dibedakan
:
1. Pupuk organik ialah pupuk yang
berupa senyawa organik. Kebanyakan pupuk alam tergolong pupuk organik ( pupuk
kandang, kompos, guano ). Pupuk alam yang tidak termasuk pupuk organik misalnya
rock phosphat, umumnya berasal dari batuan sejenis apatit [ Ca3(PO4)2].
2. Pupuk anorganik atau mineral
merupakan pupuk dari senyawa anorganik. Hampir semua pupuk buatan tergolong
pupuk anorganik.
Ø Berdasarkan fasa-nya dibedakan :
1. Pupuk padat. Pupuk padat umumnya
mempunyai kelarutan yang beragam mulai yang mudah larut air sampai yang sukar
larut.
2. Pupuk cair. Pupuk ini berupa cairan,
cara penggunaannya dilarutkan dulu dengan air. Umumnya pupuk ini disemprotkan
ke daun. Karena mengandung banyak hara, baik makro maupun mikro, harganya
relatif mahal. Pupuk amoniak cair merupakan pupuk cair yang kadar N nya sangat
tinggi sekitar 83%, penggunaannya dapat lewat tanah (injeksikan).
Ø Berdasarkan asalnya dibedakan
:
1. Pupuk alam ialah pupuk yang terdapat
di alam atau dibuat dengan bahan alam tanpa proses yang berarti. Misalnya :
pupuk kompos, guano, pupuk hijau dan pupuk batuan P.
2. Pupuk buatan ialah pupuk yang dibuat
oleh pabrik. Misalnya TSP, urea, rustika dan nitrophoska. Pupuk ini dibuat oleh
pabrik dengan mengubah sumber daya alam melalui proses fisika dan / atau kimia.
Ø Berdasarkan cara penggunaannya
dibedakan :
1. pupuk daun ialah pupuk yang cara
pemupukan dilarutkan dalam air dan disemprotkan pada permukaan daun.
2. Pupuk aksr atau pupuk tanah ialah
pupuk yang diberikan ke dalam tanah disekitar akar agar diserap oleh akar
tanaman.
Ø Berdasarkan cara penggunaannya
dibedakan :
3. Pupuk daun ialah pupuk yang cara
pemupukan dilarutkan dalam air dan disemprotkan pada permukaan daun.
4. Pupuk aksr atau pupuk tanah ialah
pupuk yang diberikan ke dalam tanah disekitar akar agar diserap oleh akar
tanaman.
III. METODOLOGI
3.1 Waktu dan
Tempat
Kegiatan
praktikum pengenalan dan penentuan dosis pupuk dilaksanakan Pada hari Jumat, tanggal
30 November 2012. Pukul 15.00-17.00 WITA. di Laboratorium Kimia Tanah Jurusan
Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar.
3.2. Alat dan Bahan
Adapun
alat yang digunakan adalah ember, alat pengaduk, timbangan dan alat tulis.
Bahan yang digunakan
yaitu pupuk urea, pupk Za,pupuk KCl dan pupuk kompos
3.3 Prosedur Kerja
1.
siapkan alat tulis
2.
perhatikan dan amati setiap jenis pupuk
3. catat nama pupuk,
kadar presentase, kandungan hara khususnnya nitrogen,fosfat dan kalium, bentuk
dan warna masiing-masing pupuk, serta sifat pupuk tersebut.
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka diperoleh hasil sebagai
berikut
Tabel 12. Hasil
Pengamatan Pupuk
Nama
Pupuk
|
Kadar
Hara
|
Warna
|
Bentuk
|
Sifat
|
Urea
|
46
%
|
Putih
|
Butiran
|
Mampu menghisap air
|
SP-36
|
36
% - 46 %
|
Abu-abu
|
Butiran
besar
|
Mudah
menyerap air
|
KCl
|
60
%
|
Merah
|
Bubuk
|
|
Za
|
|
Pink
|
Bubuk
|
|
Kompos
|
18%
- 59 %
|
Hitam
|
Gumpalan
|
|
Tabel13.
hasil pengamatan dosis pupuk untuk tanaman padi dalam 1 hektar
Nama Pupuk
|
Pemberian pupuk/Ha
|
Urea
|
7 kg
|
SP-36
|
40 kg
|
KCl
|
3 kg
|
Za
|
6 kg
|
Kompos
|
10kg
|
4.2 Pembahasan
Pada
tabel 1.2 menunjukan bahwa tanaman padi dalam 1 hektar membutuhkan pupuk urea sebanyak 7 kg dalam1 hektar karna
sesuai dengan anonym1 bahwa pupuk urea mengandung Nitrogen berkadar
tinggi kegunaannya yaitu: Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung
butir hijau daun (chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat penting dalam
proses fotosintesa, mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan,
cabang dan lain-lain), menambah kandungan protein tanaman, dapat dipakai untuk
semua jenis tanaman baik tanaman pangan; holtikultura; tanaman perkebunan;
usaha peternakan dan usaha perikanan. Dan banyak para petani menggunakan pupuk
urea pada pertama pemupukan. Warna pupuk urea putih karna membedakan antara
pupuk bersubsidi dengan pupuk urea nonsubsidi. Sehingga pupuk urea dibuat
dengan dua warna yaitu pupuk urea berwarna putih dan pupuk urea berwarna pink.
Pupuk
SP-36 digunakan sebanyak 40 kg dalam 1 hektar oleh tanaman padi karna menurut
kemas ali pupuk SP-36 memiliki sifat, manfaat dan
keunggulan
yaitu: tidak higroskopis, mudah larut dalam air, sebagai sumber unsur hara
Fosfor bagi tanaman, memacu pertumbuhan akar dan sistem perakaran yang baik, memacu
pembentukan bunga dan masaknya buah/biji, mempercepat
panen, memperbesar presentase terbentuknya bunga menjadi buah/biji, menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit
dan kekeringan. Biasanya pupuk SP-36 digunakan oleh petani setelah pemupukan
pertama
Pupuk KCl digunakan sebanyak 3 kg dalam 1
hektar karna sesuai dengan anonym2 bahwa Pupuk Kalium (KCl) berfungsi
mengurangi efek negative dari pupuk N, memperkuat batang tanaman, meningkatkan
pembentukan hijau dan karbohidrat pada buah serta ketahanan tanaman terhadap
penyakit. Kekurangan hara kalium menyebabkan tanaman kerdil, lemah (tidak
tegak, proses pengangkutan hara pernafasan dan fotosintesis terganggu yang pada
akhirnya mengurangi produksi). Kelebihan kalium dapat menyebabkan daun cepat
menua sebagai akibat kadar Magnesium daun dapat menurun. Kadang-kadang menjadi
tingkat terendah sehingga aktivitas fotosintesa terganggu. Keunggulannya
yaitu daun
tua hijau gelap atau coklat/kemerahan.
pupuk Za digunakan sebanyak 6 kg dalam 1 hektar, sesuai
dengan anonym2 bahwa Manfaat
belerang bagi tanaman yaitu: membantu pembentukan butiran hijau daun hingga
menjadi lebih hijau, menambahkan kandungan protein dan vitamanin hasil panen,
meningkatkan jumlah anakan yang menghasilkan (pada tanaman padi), berperan
penting pada proses pembulatan zat gula, memperbaiki warna, aroma,dan
kelenturan daun khususnya tembakau. Namun kekurangan dari pupuk Za adalah Tanaman tumbuh
kerdil, kurus dan panjang, pertumbuhan dan kematangan terlambat, terutama pada
tanaman biji-bijian, pada sebagian besar tanaman, daun muda berwarna hijau
kekuning-kuningan, merah sampai tulang daun. Pada beberapa tanaman seperti
tembakau, jeruk dan kapas, gejala lebih dahulu terlihat pada daun tua, pada
tanaman kacang-kacangan pembentukan bintil akar berkurang, buah-buahan tidak
matang sempurna dan warnanya menjadi hijau terang, timbul bintik-bintik pada
daun, seperti pada kentang.
Pupuk kompos
digunakan sebanyak 10 kg dalam 1 hektar, sesuai dengan anonym3 bahwa
Manfaat bokhasi pada lahan pertanian yaitu : mampu menggantikan dan
mengefektifkan penggunaan pupuk kimia (anorganik) sehingga biaya pembelian
pupuk dapat ditekan, bebas dari biji tanaman liar (gulma), tidak berbau dan
mudah digunakan dan memperbaiki derajat keasaman tanah, selain itu sangat
berguna untuk menyuburkan tanaman. Warna pupuk kompos hitam karna campuran dari sisa-sisa
dedaunan yang sudah tua atau kering dan bahkan sisa-sisa kotoran hewan yang
gunakan dalam pembuatan pupuk kompos
V. PENUTUP
5.1 kesimpulan
Kesimpulan
dari hasil pengamatan yaitu :
1.
Pupuk urea, SP-36, KCl,
Za, dan Kompos. Sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman karna satu sama
lain saling terikat.
2.
Pupuk Sp-36 lebih
banyak digunakan dalam tanaman padi dalam 1 hektar
5.2 Saran
Sebaiknya untuk para petani tidak terlalu mengandalkan
pupuk kimia karna resiko bahan kimia sangat berbahaya bagi kesehatan manusia
dan sebaiknya menggunakan pupuk organic seperti kompos dan yang lainnya
DAFTAR PUSTAKA
Parnata, Ayub.S. 2004. Pupuk
Organik Cair. Jakarta:PT Agromedia Pustaka. Hal 15-18.
Rohendi, E. 2005. Lokakarya Sehari Pengelolaan Sampah Pasar DKI
Jakarta, sebuah
prosiding. Bogor, 17 Februari 2005.
Sutanto,
Rachman. 2002. Pertanian organik: Menuju Pertanian Alternatif dan
Berkelanjutan. Jakarta:Kanisius.