Laporan
Praktikum
Dasar-Dasar
Ilmu Tanah
“Bulk density (bd)”
DI SUSUN OLEH :
NIM : G11112041
KELOMPOK : 7 (Tujuh)
ASISTEN :
LABORATORIUM
FISIKA TANAH
JURUSAN
ILMU TANAH
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah merupakan
suatu sistem mekanik yang kompleks terdiri dari tiga fase yakni bahan-bahan
padat, cair, dan gas. Fase padat yang hampir menempati 50% volume tanah
sebagian besar terdiri dari bahan mineral dan sebagian lainnya bahan organik.
Yang terakhir ini dijumpai dalam jumlah yang besar pada tanah organik.
Berat tanah ini sangat tergantung pada
pori-pori namun mempunyai bobot yang kecil persatuan volume.Bahan organik
memperbesar porositas tanah. Tanah
organik mempunyai Bulk Density rendah hanya mencapai 0,1 gram/cm3. Sedang yang lebih padat umumnya berat
jenisnya lebih tinggi dibanding dengan tanah yang sama tetapi kurang padat.
Bulk Density suatu tanah penting untuk
diketahui karena Bulk Density menggambarkan keadaan tekstur, struktur, dan
porositas tanah, sehingga dapat mengetahui tanah mana yang cocok untuk tanaman.
Sesuai dengan hasil penelitian pada pertumbuhan tanaman yang dinyatakan bahwa
makin tinggi nilai Bulk Density suatu lapisan tanah maka produksi tanaman makin
menurun hal ini dikarenakan tanah yang nilai Bulk Densitynya besar banyak
mengandung bahan mineral. Sedangkan
tanah yang mengandung nilai Bulk Density rendah kaya akan bahan organik,
sehingga makin rendah nilai Bulk Density suatu tanah maka makin baik untuk
dijadikan tempat budidaya tanaman.
Berat dan ruang pori-pori tanah bervariasi dari satu
lapisan ke lapisan lainnya. Kedua variabel itu dipengaruhi oleh struktur dan
tekstur tanah. Nilai Bulk Density dapat menggambarkan adanya lapisan pada
tanah, pengolahan tanah, kandungan bahan organik dan mineral, porositas dan
lain-lain. Selain itu, penetapan Bulk Densitymemberi gambaran tentang kemampuan
tanah dalam mengikat air dan unsur hara yang merupakan hal terpenting dalam
pemanfaatan lahan yang optimal. Berdasarkan uraian di atas, maka dirasa perlu
untuk melakukan suatu upaya dalam mengetahui nilai Bulk Densitydari suatu tanah
yang akan mempengaruhi produktivitas tanah tersebut. Hal inilah yang menjadi alasan dilaksanakannya
mengenaiBulk Density.
Berdasarkan
uraian di atas maka pentinglah untuk melakukan praktikum Bulk Density agar kita
dapat mengetahui berat suatu tanah.
I.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan praktikum Bulk Density adalah untuk mengetahui nilai Bulk
Density pada tanah kering oven.
Kegunaan praktikum Bulk Density adalah dapat
memberikan informasi dan bahan acuan tentang Bulk Density yang sangat berkaitan
dengan kemampuan tanah menyimpan air bagi pertumbuhan tanaman.
II.TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Bulk Density
Bulk Density atau berat jenis adalah berat atau massa satu satuan
volume tanah kering, yang umumnya dinyatakan dalam gram/cm3. Volume
tanah ini termasuk volume butiran padat dan ruang pori (Buckman Bardy, 1982).
Buckman dan Brady
(1992) menyatakan bahwa kerapatan massa adalah ukuran berat yang memperhitungkan
seluruh volume tanah. Lain dengan kerapatan butiran yang hanya mengenai
butir-butir padat saja.Kerapatan massa diperoleh dengan setiap perubahan dalam
struktur tanah dan mungkin dapat untuk mengubah jumlah ruang-ruang pori dan
juga berat per unit volume.
Bila dinyatakan dalam
gram/cm3, kerapatan massa tanah liat yang ada di permukaan dengan
struktur granular besarnya berkisar antara 1,0 sampai 1,3. Tanah-tanah permukaan dengan tekstur kasar
mempunyai kisaran 1,3 sampai 1,8.
Perkembangan struktur yang lebih besar pada tanah-tanah di permukaan
dengan tekstur halus, menyebabkan kerapatan massanya lebih rendah dibandingkan
dengan tanah berpasir(Foth,1992).
Ada suatu
kecenderungan jelas, bahwa kerapatan massa akan naik juga jika makin masuk ke
dalam profil. Tampaknya ini akibat dari kandungan bahan organik yang rendah,
kurangnya agregasi dan penembusan akar serta pemadatan yang disebabkan oleh
berat lapisan di atasnya(Munir,M. 1996).
Tanah yang lebih padat
mempunyai bulk density yang lebih besar dari tanah yang sama tetapi kurang
padat. Pada umumnya tanah lapisan atas pada tanah mineral mempunyai nilai bulk
density yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah di bawahnya(Foth, 1992).
Berat tanah yang sebenarnya juga dapat
dinyatakan dalam istilah are kaki yang berkenaan dengan suatu volume tanah
seluas satu are dan sedalam satu kaki.
Berat suatu are permukaan tanah mineral kering umumnya berkisar dari 3
juta sampai 4,5 pon. Meskipun demikian,
gambaran yang biasa banyak dipakai ialah dua juta atau kadang dua setengah juta
pon sebagai berat rata-rata tanah permukaan sedalam 6 sampai 7 inci.Ini
dianggap sebagai suatu area tanah Olah(Buckman Brady,1982).
Menurut Hadjowigeno (1992). bahwa
kerapatan massa berguna untuk menghitung berat tanah di lapangan, misalnya
berat 1 ha tanah sedalam lapisan olah 15 sampai 20 cm. Selain itu berat isi menggambarkan tekstur,
struktur dan porositas tanah, pengaruh sifat-sifat fisik tanah tersebut pada
tanaman dapat dinilai dari kaitan pertumbuhan tanaman dengan berat isi tanah.
2.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Bulk Density
Bulk density
dipengaruhi oleh padatan
tanah, pori-pori tanah, struktur, tekstur, ketersediaan bahan organik,
serta pengolahan tanah sehingga dapat dengan cepat berubah akibat pengolahan
tanah dan praktek budidaya (Hardjowigeno, 2003).
Bahan
organik lebih ringan daripada bahan mineral.Disamping itu bahan organik akan
memperbesar pori tanah. Nilai Bulk density akan lebih rendah bahan organik
penyusun tanah tinggi karena bahan organik dapat memperkecil berat (S) tanah
dan dapat memperbesar porositas tanah serta memiliki berat yang kecil dibanding
dengan bahan mineral. Tanah dengan nilai bulk density yang kecil baik untuk lahan
pertanian sebab Bulk Density yang kecil bahan organik yang dikandungnya akan
semakin besar sehingga akan menyebabkan aerasi dalam tanah tersebut menjadi
lebih baik. Tanah yang memiliki Bulk density tinggi atau besar mempunyai
kandungan bahan mineral yang banyak, namun porositasnya rendah karena semakin
tinggi nilai Bulk densitynya maka porositasnya akan berkurang (Forth, H. D.
1992).
Selain itu faktor lain yang mempengaruhi nilai bulk density adalah struktur
tanah, dimana tanah yang memiliki struktur yang halus maka meiliki nilai bulk
density yang rendah. Semakin masuk ke dalam profil tanah, kerapatan massa tanah
semakin naik. Tampaknya ini akibat dari kandungan bahan organik yang rendah dan
penimbunan alat serta pemadatan yang disebabkan oleh berat lapisan atasnya
(Munir M, 1987).
III. METODOLOGI
3.1 Waktu Dan Tempat
Praktikum bulk density dilaksanakan pada hari Rabu Tanggal
21November 2012, pada pukul 15.30 Wita - selesai, di labolatorium kimia tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas
Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan adalah penggaris, ring sampel, oven,
timbangan dan cawan petri.
Bahan-bahan yang digunakan adalah tanah utuh / tanah kering dan air.
3.3 Prosedur Kerja
1. Ambil contoh tanah utuh dengan ring sampel,
kemudian masukan ke dalam oven 2 hari sebelum praktikum.
2. Memasukkan ke dalam desikator untuk
didinginkan kemudian menimbang tanah beserta ring sampelnya. Kemudian timbang ring sampelnya.
3. Menghitung bulk density (BD) dengan persamaan
:
BD =
gram/cm3
Keterangan : Volume tanah =
T = tinggi ring sampel (cm)
r = jari-jari
(cm)
π = 3,14
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Berdasarkan hasi
pengamatan yang dilakukan, maka diperoleh data sebagai berikut :
Tabel Hasil Pengamatan Bulk Density pada sampel
tanah utuh
Tabel
3.Hasil Perhitungan Nilai Bulk Density
Jenis Tanah
|
Bulk Density (gram/cm3)
|
Lapisan 1
|
1,06 gram/cm3
|
4.2.
Pembahasan
Tanah inceptisol
memiliki nilai Bulk density 1,06
gr/cm3. Hal ini mungkin disebabkan karena sedikitnya kandungan bahan
organik pada lapisan ini. Sedikit atau
banyaknya kandungan bahan organik
disebabkan karena lapisan ini
terletak dekat dengan batuan induk sehingga lebih banyak mengandung
pasir dan tanah. Pasir memiliki
kandungan bahan organik yang sedikit. Ini sesuai denang pendapat Pairunan(1985)
bahwa tanah yang berstruktur halus mempunyai porositas tinggi dan berat isi
yang lebih rendah daripada tanah berpasir.
Hal
ini juga sesuai dengan pendapat (Sutejo 1987) bahwa kandungan bahan organik
yang cukup mempengaruhi nilai butiran tanah karena bahan organik yang sangat
ringan sehingga mempengaruhi kepadatan tanah.
Tanah yang mengandung bahan organik yang tinggi akan memiliki nilai Bulk
density yang rendah, sebaliknya tanah yang mengandung bahan organik yang rendah
memiliki nilai Bulk density yang tinggi.
Selain itu faktor lain yang
mempengaruhi bulk density disebabkan oleh beberapa faktor dan salah satunya
dipengaruhi oleh struktur tanah dimana tanah yang memiliki struktur yang halus
memiliki nilai bulk density yang rendah.bahwa semakin masuk ke dalam profil
tanah, kerapatan massa tanah semakin naik.
Tampaknya ini akibat dari kandungan bahan organik yang rendah dan
penimbunan alat serta pemadatan yang disebabkan oleh berat lapisan atasnya.
Adapun
faktor lain yang mempengaruhi Bulk density yaitu kandungan kadar apabila suatu
daerah memilki kandungan kadar air yang
tinggi maka bulk density di daerah tersebut dapat di pastikan rendah, hal ini
sesuai dengan pendapat (Hanafiah 2005) yang menyatakan bahwa Bulk density dan
kadar air berbanding terbalik , hal ini dapat dibuktikan apabila tanah dapat
menyerap air yang banyak sehingga tanah akan susah untuk memadat dikarenakan di
dalam agregat tanah banyak menyimpan air, kadar air sangat erat hubungannya
dengan tekstur tanah apabila tanah
memilki tekstur pasir maka tanah ini memilki kandungan bahan oganik yang banyak
sehingga tanah yang bertekstur liat mempunyai daya melewatkan air yang lambat
sehingga air akan tersimpang di dalam agregat tanah sebaliknya tanah yang
memilki kandungan bahan organic yang sedikit seperti yanag dijelaskan pada
paragrap diatas bahwa tanah ini memilki tekstur pasir umumnya tanah yang
memilki tekstur pasir akan cepat
melepaskan air, sehingga air tidak akan bertahan dengan lama di dalam agregat
tanah sehingga kepadatan tanah akan lebih besar. Bulk density penting bagi kebutuhan pupuk
atau pada tiap hektar tanah yang
dipengaruhi tanah perhektar. Kerapatan massa pada berbagai horizon pada
tanah lempung memperlihatkan bahwa horizon C (bahan induk) merupakan lapisan
terpadat mempunyai kerapatan massa 1,7 gram/cm3. pembentukan
struktur selama perkembangan tanah menyebabkan horizon-horizon dibagian atas
mempunyai kerapatan massa lebih rendah dibandingkan bahan induk aslinya (Foth,
H.D, 1989).
Sehingga bulk density yang baik untuk perakaran tanaman yaitu yag
memiliki nilai bulk densitynya rendah karna semakin tinggi nilai bulk density
suatu daerah maka makan padat suatu tanah tersebut sehingga mengakibatkan
perakaran pada tanaman tidak bisa menyerap kedalam tanah.
V.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan
hasil praktikum yang telah diamati, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.
Tanah pada ring sampel
memiliki nilai bulk density yang rendah yaitu 1,06gr/cm3.
2.
Nilai Bulk density
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya padatan tanah, pori-pori tanah, struktur, tekstur, ketersediaan bahan organik,
serta pengolahan tanah.
5.2 Saran
Sebaiknyatanah
yang memiliki Bulk Density tinggi dapat dijadikan sebagai lahan Pertanian
karena memgandung bahan organik yang tinggi, sehingga aerasi dalam tanah
menjadi lebih baik.
LAMPIRAN
Dik: Berat tanah
kering oven = 164,8 gr
Tinggi ring =
6,5 cm
Jari-jari ring =
2,75 cm
Dit: Bulk Density
(BD)....?
Peny:
BD =
gr/cm3
Volume tanah =
r2t
= 3,14 x (2,75)2x 6,5
= 154,35 cm3
BD =
= 1,06 gr/cm3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar