Sabtu, 23 Maret 2013

laporan partikel density imank


Laporan Praktikum
Dasar-Dasar Ilmu Tanah
                                 
PARTIKEL DENSITY



DI SUSUN OLEH :

NAMA                  :  SUDIRMAN
                                 NIM                   :  G11112041
KELOMPOK       :  7 (Tujuh)
ASISTEN              :  


LABORATORIUM FISIKA TANAH
JURUSAN ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah yang terbentuk di permukaan bumi baik secara langsung maupun tidak langsung berkembang dari mineral batu-batuan. Semua itu terjadi dengan melalui proses pelapukan baik fisik maupun kimia dengan bantuan atmosfer.
Kandungan bahan mineral sangatlah mempengaruhi berat jenis butiran dari tanah. Berat dari satu-satuan volume fase tanah dapat didefenisikan sebagai berat jenis butiran atau particle density. Volume yang dimaksudkan adalah volume tanah sendiri tanpa  memperhitungkan pori-pori tanah.
Kondisi fisik tanah sangat menentukan aerase, drainase, dan nutrisi tanaman. Sifat fisik tanah juga berpengaruh oleh sifat kimia dan biologi tanah, di mana sifat-sifat fisik tanah tergantung pada jumlah, ukuran, bentuk, susunan, dan komposisi mineral dari partikel-partikel tanah, macam dan jumlah bahan organik, volume dan bentuk pori-pori pada waktu tertentu.
Beberapa sifat fisik yang sangat penting adalah Bulk Density, Particle Density, dan Porositas. Bahan organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih ringan daripada bahan mineral. Di samping itu bahan organik tanah dapat memperbesar porositas tanah.
Particle Density tiap jenis tanah yaitu konstan dan tidak bervariasi dengan jumlah ruang antara partikel-partikel porositas. Perbedaan kerapatan zarah atau partikel di antara jenis-jenis tanah tidak terlalu besar, kecuali terdapat variasi yang besar di dalam kandungan bahan organik dan komposisi dari mineral tanah.
Berdasarkanuariandiatas, makapraktikumpenetapanparicel density perludiadakanuntukmengetahuibagaimanapengaruhparicel density dalamtanah yang diamati.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum Particle Density adalah untuk menentukan nilai Particle Density pada sampel tanah.
Kegunaan dari praktikum Particle Density adalah untuk mengetahui pengolahan tanah lebih lanjut serta penentuan varietas tanaman apa saja yang dapat ditanam pada daerah (tanah) tersebut.








II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Partikel density
Particle Density adalah berat tanah kering per satuan volume partikel-partikel (padat) tanah (jadi tidak termasuk volume pori-pori tanah). Tanah mineral mempunyai Particle Density = 2,65 g/cm3. Dengan mengetahui besarnya Bulk Density dan Particle Density maka dapat dihitung banyaknya pori-pori total tanah (Hardjowigeno H. Sarwono 2003).
Mnentukan Particle Density tanah harus memperhatikan pada partikel-partikel tanah. Untuk kebanyakan tanah mineral-tanah mineral, rata-rata Particle Densitynya adalah 2,65 gr/cm3. Perbedaan Particle Density di antara jenis-jenis tanah tidak begitu besar, kecuali terdapat variasi yang besar di dalam kandungan bahan organik dan komposisi mineral tanah (Hakim, N. M. Yusuf 1986).
Dalam menentukan Particle Density, pertimbangan diberikan kepada partikel padat saja. Jadi, Particle Density adalah konstan dan tidak bervariasi dengan jumlah ruangan antar partikel. Kerapatan ini didefinisi sebagai massa (bobot) per unit volume partikel tanah (kerapatan tanah) dan sering dinyatakan sebagai gram per sentimeter kubik. Untuk banyak tanah mineral, kerapatan partikel akan mempunyai rata-rata sekitar 2,6 gram per sentimeter kubik. Kerapatan ini sangat tidak beranekaragam dalam kandungan bahan organik atau komposisi mineral (Foth, Hendry D. 1994).
  Karena berat bahan organik lebih kecil dari berat benda padat tanah mineral yang lain dalam volume yang sama, jumlah bahan organik dalam suatu tanah jelas mempengaruhi kerapatan butir. Akibatnya, tanah permukaan biasanya kerapatan butirnya lebih kecil dari subsoil. Topsoil yang banyak mengandung bahan organik kerapatan butirnya menurun sampai 2,4 atau bahkan lebih rendah (Buckman dan Brady, 1982).         Kerapatanpartikel (bobotpartikel, BP) adalahbobotmassapartikelpadatpersatuan volume tanah. Hubungankerapatanpartikeldankerapatanmassadapatmenentukanpori-poripadatanah (Munir, M. 1996).
2.2 Faktor yang mempengaruhi partikel density
Faktor- faktor yang mempengaruhiPartikel density adalah BD danbahanorganik, semakintinggi BD (bulk density) tanahdanbahanorganiktanahmakapartikel density dalamtanahtersebutakansemakinrendah. Begitu pula sebaliknya (Munir, M. 1996).
Kadar air sangatmempengaruhi volume kepadatantanah, danjika Particle Density tidakdipengaruhiolehteksturdanstrukturmaka volume kepadatantanahtidakkitaketahuikarenatanahtersusunoleholehfraksipasir, liatdandebusehinggauntukmengetahui volume kepadatantanahtentulahsangatdipengaruhiolehteksturdanstruktur.Selainitukandunganbahanorgank di dalamtanahsangatlahmempengaruhi volume kepadatantanah. Tanah yang memiliki  kandunganbahan organic yang banyaktentusangatberbedadengan volume kepadatantanah yang memilikikandunganbahan organic yang sedikit. Selainitutopogrfijugasangatmempengaruhi volume kapadatantanah, jikatanah yang terletakpadatopografi yang curammakakemampuanuntukmengikat air lebihrendahdibandingkantanah yang terletakpadatopografi yang datar.Apabilatanahterletakpadatopografi yang curammakakemampuanuntukmengikat air rendahsehingga volume kepadatantanahakanlebihbedarbiladibandingkantanah yang memilikitopografidatar (Hanafiah, 2007).
Jika particle density tidakdipengaruhiolehtekstur, maka volume kepadatantanahtidakdiketahui, karenatanahtersusunatasfraksipasir, fraksiliat, danfraksidebu, sehinggauntukmengetahuikepadatantanah, tentulahsangatdipengaruhiolehteksturnya. (Hakim dkk, 1986)
Tanpaadanya air, maka proses particle density tidakberlangsung, karena air sangatmempengaruhi volume kepadatantanah. Jikatanahtersebutbanyakmengandung air maka volume kepadatannyasemakinkecil, tapisebaliknyajikakadarairnyakurangmaka volume kepadatansemakintinggi. (Hakim dkk, 1986)



III.  METODOLOGI
3.1 Waktu dan tempat
Praktikum Particle Density dilaksanakan pada hari Rabu, Tanggal 21 November 2011 pukul 15.30 wita - selesai di Laboratorium kimia Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin Makassar.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum Particle Density adalah timbangan, gelas ukur,gelas pengaduk, dan silinder sedimentasi.
 Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum Particle Density adalah sampel tanah terganggu lapisan I yang dikering udarakan, aquadest, tissu roll, dan kertas label.
3.3. Prosedur Kerja
1.      Memasukkan tanah hasil analisa Bulk Density sebanyak 40 gram ke dalam gelas ukur 100 ml yang telah diberi air sebanyak 50 ml dan mengaduknya dengan baik untuk melepaskan udaranya.
2.      Membilas gelas pengaduk pada dinding silinder dengan sejumlah air (± 10 ml).
3.      Membiarkan campuran selama 5 menit untuk dapat melepaskan udaranya dan mencatat volume air dalam gelas ukur.
4.      Menghitung Particle Density dengan persamaan :
Particle Density     =  gr/cm3
Contoh penetapan particle density:
-          Berat tanah oven                     = 40 gram
-          Volume dalam gelas ukur       = 50 cm3
-          Volume air dalam tanah          = 73 cm3
-          Volume air pembilas               = 10 cm3
-          Volume tanah                          = (73)-(50+10) = 13cm3
Particle density                             =    40 gr
                                                           13 cm3
                                                                        = 3,07 gr/cm3





        IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkanpengamatan yang dilakukan, makadiperoleh data dalambentuktabelsebagaiberikut :
Tabel 4.  HasilPengamatan particle Density:
Tanah Vertisol
Particle Density (gr/ cm3)
Lapisan I
1,73  gr/cm3

4.2.  Pembahasan
Hasilpengamatan yang diperolehmenunjukkannilai particle density untuksetiaplapisantanahsemakinkebawahsemakinrendah .  Tanah inceptisolmemiliki particle density sebesar 1,73 gr/cm3.Hal inidikarenakanpadatanahAlfisolsmengandungbanyakbahanorganikdimanabahanorganikmemberipengaruhpada particle density dalamhaliniadalahnilainya.MenurutPairunan,dkk(1985), bahwabahanorganikmerupakansalahsatufaktor yang mempengaruhinilai particle density padatanah.
Tanah inceptisolmerupakanlapisandengannilai particle density yang rendahataukecil.Hal inidisebabkankarenabahanorganik yang tergantungpadatanahsedikitkarenatanahtidakmengalamipengolahan.Kandunganbahanorganikpadatanahinceptisolmenyebabkannilai particle densitynyatinggi, danlapisaninitermasuktanah mineral.  Hal inisesuaidenganpendapatHardjowigeno(1987), bahwajikasuatutanahmengandungbanyakbahanorganikmakahaltersebutakanmempengaruhinilai particle densitynya.
Selainfaktordiatas Particle Density jugadipengaruhiolehtopografiapabila di suatudaerahmemilkitpografiyanagcurammakatanahakanlebihsusahuntukmemyerap air sehinggatanahnakanlebihsusahuntukmemyerap air di dalamtnahsehinggatanahakanmemilki volume kepadatantanah yang besar pula ,berbedadengantanah yang beradapadatopografipadadaerah yang datarmakadayaseraptanahterhadap air akanbesar pula, halinisesuaidenganpendapatHardjowigeno (2003) yang menyatakanbahwatopografi di suatudaerahsangatmempengaruhitinggirendahnya Particle density .Topografisangaterathubungannyadenganteksturetanahapabilatanah yang berteksturpasirakanberbedah particle densirtydengantanh yang berteksturliat , tanah yang berteksturliatmemilkidayaserap yang amatkecilbilahdibandingkantanah yang memilkiteksturpasir , toporgafiberbandinbgterbalikdengan particle density.








V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkanhasildanpembahasan, makadapatdiperolehkesimpulansebagaiberikut:
1. Padatanahinceptisolnilai particle densitynya 13,7 gr/cm3
2. Faktor- faktor yang mempengaruhipartikel density adalah bulk density secaratidaklangsungberhubungandengankandunganbahanorganik, teksturdanstrukturtanah.
5.2 Saran
Berdasarkan dari pengamatan yang telah dilakukan, tanah tersebut memiliki nilai Particle Density yang tinggi sehingga kurang cocok untuk pertanian. Jadi, sebaiknya tanah tersebut diolah secara intensif, yaitu dengan penambahan pupuk kandang dalam jumlah yang besar dan penambahan rumput bluegrass karena penambahan pupuk dalam jumlah besar tersebut merendahkan kerapatan massa tanah.




LAMPIRAN
Dik:     Berat tanah kering oven    = 164,8 gr
   Volume dalamgelasukur   = 50 cm3
   Volume air dantanah         =  83 cm3
   Volume air pembilas         = 10 cm3
   Volume tanah                    = (83) – (50 + 10)
                                             = 23 cm3
Dit:      Particle Density (PD)…?
Peny:   PD       =  gr/cm3
   PD       =
               = 1,73 gr/cm3




Tidak ada komentar:

Posting Komentar